05 Dec 2025
Minggu ke-1
KASIH: RELA BERKORBAN YANG SEMPURNA 2 Korintus 5:11-21
Bacaan Ayat:
2 Korintus 5:11-21
Ketuk untuk membaca ayat →
Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. (2 Korintus 5:14)
Ketika kita membaca ayat di atas, kita memahami bahwa rasul Paulus menempatkan kasih Kristus sebagai pusat dorongan pelayanan. Kasih yang dimaksud di sini adalah kasih yang rela berkorban, kasih Kristus yang nyata di salib.
Hal ini pun semakin ditegaskan di ayat ke-15: "Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka."
Jadi ukuran kasih orang percaya diukur dari kesediaan menyerahkan diri, bukan dari banyaknya kata-kata. Kasih Kristus juga mengubah cara kita memandang realita kehidupan: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (ayat 17)
Inilah inti kasih yang sejati: Yesus rela memberikan nyawa-Nya untuk menanggung setiap dosa manusia dan memberikan damai sejahtera bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Oleh karena itu, setiap tindakan orang percaya harus berakar pada kasih itu. Paulus menasihatkan Timotius agar menjadi teladan “dalam perkataan, tingkah laku, kasih, iman, dan kesucian” (1 Timotius 4:12).
Kasih sejati adalah landasan dari cara hidup orang percaya: cara berbicara, cara bekerja, cara melayani, hingga cara kita memperlakukan orang yang berbeda atau sulit. Bila kasih Kristus yang menguasai, maka motif pribadi, gengsi, imbalan, pujian akan surut; yang tinggal adalah kerelaan untuk berkorban bagi orang lain, seperti Kristus telah lebih dahulu melakukannya bagi kita.
Kasih sejati tidak menghitung untung rugi, sebab Kristus pun tidak memperhitungkan dosa kita; Ia menukar diri-Nya dengan kehidupan kita.