Matius 9:35-36 menunjukkan bagaimana Yesus hidup dengan kapasitas hati yang besar. Sebelum bicara tentang belas kasihan-Nya, Injil memperlihatkan apa yang Yesus lakukan sehari-hari: Ia pergi dari kota ke kota, mengajar, memberitakan Injil, dan menyembuhkan orang sakit. Ini bukan sekadar jadwal pelayanan, ini gambaran hati-Nya.
Yesus tidak menutup diri, Ia membuka diri. Ia tidak menjaga jarak, Ia mendekat. Aktivitas-Nya menunjukkan betapa besar ruang di dalam hati-Nya untuk orang lain.
Ayat 36 dimulai dengan kalimat: “Melihat orang banyak itu…” Yesus melihat bukan dengan mata biasa, tetapi dengan hati yang peka. Ia melihat kelelahan, kehilangan arah, dan kesepian banyak orang. Pandangan itu membuat hati-Nya tergerak oleh belas kasihan.
Dari ayat ini kita belajar:
Kapasitas hati Yesus tampak dari kesediaan-Nya untuk hadir dan peduli.
Kapasitas hati kita bertumbuh ketika kita mulai melihat orang lain seperti Yesus melihat mereka.
Pertumbuhan kapasitas hati tidak dimulai dari perasaan, tetapi dari langkah-langkah kecil untuk peduli dan mendekat kepada mereka yang membutuhkan